bisa saja sore nanti aku bertemu dengannya
bisa juga setelah detik ini, aku tak lagi bernafas.
bisa juga 80 tahun lagi ketika seluruh kulitku mengeriput seperti berendam di air dingin berjam-jam, tanpa busana.
aku tak pernah tau kapan hidupku berakhir
satu yang paling ku ketahui dan tak perlu lagi kututupi tabir
banyak kejadian yang sudah terlalui sia-sia.
sudah banyak dosa pula yang diperbuat dengan penuh suka cita
begitu juga usaha untuk berbenah sudah terlewat sering namun lagi-lagi kembali berbuat serupa
yah,aku tetap manusia yang tak luput dosa. namun tak ingin mati sebagai pendosa.
aku ingat ketika ibu bercerita tentang surga, tempat terindah di rumah Tuhan.
"kau akan bertemu Tuhan" kata ibu
aku pun ingat ketika Ayah bercerita tentang neraka, tempat para pendosa
"neraka banyak dihuni oleh perempuan" kata Ayah
dan aku... perempuan
perempuan pendosa
"berarti aku tak akan bisa mencicipi bau surga atau sekedar melihat surga?aku tak bisa bertemu Sang Pemilik Semesta?" tanyaku suatu waktu pada pak ustad di sebelah rumah.
"bertobatlah!" ujarnya
lalu aku pun beranjak pergi, tuju masjid di seberang jalan, ketika ku dengar suara adzan.
sepi
tak ada satu pun orang yang berjalan ke arah surau kecuali aku.
peduli amat, aku ingin sholat, sebagai usaha bertobat sesuai kata pak ustad.
sungguh geli dibuat, aku hampir saja lupa doa sholat.
aku tersentak kaget, kala benda kecil di tangan berbunyi lantang
satu panggilan dari seorang yang lama menghilang
pelanggan lama ingin datang
sekedar menjenguk, katanya.
akhirnya, ritual dosa pun kembali terulang
sungguh geli bila ku ingat, petang tadi aku sholat dan berdoa minta ampun untuk segala dosa maksiat yang kini ku ulang.
aku tak tau kapan aku kan bertemu Tuhan
tapi aku tetap ingin bertemu Tuhan ketika tak lagi kutemui pelanggan.
semoga Tuhan mengijinkan meski sedikit enggan.
"ink"
020111
bahkan pelacurpun tetap boleh merasakan harumnya Surga
No comments:
Post a Comment