binun mo mulai nulis dari arah mana?, diawalin dari kata apa?, dan mau nulis apa?
alhasil tiap login cuma ngeblogwalking doank, ngarepnya sih terinspirasi ma tulisan kawan2. tapi tetep aja gak dapet ilham. kaya' nya butuh bertapa nih...heeeee :)
dan begitulah "ilham", kadang emang susah dicari (kalo pas dicari), tapi kadang malah dateng sendiri tanpa dinyana (lebih sering di saat yang GeJe). Yup, seperti sore tadi, si-Ilham tiba-tiba ajah muncul disaat yang lumayan gak nyambung ma ide yang muncul.
secara gak sengaja pas lagi ngepel rumah, tiba-tiba muncul pertanyaan besar di kepala " kok bisa ya, ngejalanin hubungan sekian bulan sama orang yang sama sekali engga' ada list calon partner seumur idup?"
tapi emang begitulah adanya sodara-sodara...^^
saya yakin, dari sekian banyak orang yang pernah saya temui, yang saya ajak berbincang, yang saya ajak bercerita, pun yang saya ajak bercengkerama selalu punya cerita tentang kriteria pasangan idaman.
Kriteria pasangan idaman tuh penting gak sih sebenarnya?
penting gak penting sih menbuat standartsisasi untuk pasangan idup kita kelak, karna kita idup cuma sekali dan berharap menikah juga untuk yang pertama dan terakhir kali. So, sudah selayak dan sepantasnya kalo kita punya standart sendiri untuk nyari pasangan idup kita.
dan otomatis tiap orang punya standart yang gak sama satu sama lain?
saya contohnya, dulu pas masih duduk di bangku Menengah Atas, seorang Mr. Right itu yang cakep, yang loyal, yang gaul dan smart tentunya. tapi lambat laun kriteria ini bergeser mengikuti perkembangan jaman dan perkembangan hormon-hormon kedewasaan tentunya. Yang jelas menginjak dewasa, impian saya untuk bisa dapet pasangan sama persis kaya' pas jaman SMA udah sedikit berkurang. sekarang malah dapet yang jauh diluar bayangan saya. Bahkan engga' pernah ngebayangin bakalan isa bertahan sampai sekian lama.
Trus, sekarang yang jadi masalah adalah apa kita memang harus menunggu lelaki/ wanita sesempurna bayangan kita?
boleh sih...tapi mau sampai kapan kita menutup mata untuk sekitar kita, dan hanya percaya kalo pangeran/ putri impian kita bakalan datang suatu saat nanti?
tulisan saya ini sama sekali engga' bermaksud membuat teman-teman jadi jual murah (karna faktor ketuaan akibat terlalu lama menunggu).
Harus tetep jual mahal dunk. Kita kan engga' gampangan.
saran saya cuma satu, lebih realistis aja dan biarkan pangeran/ putri impian kita tetap berada di mimpi kita, untung-untung kalo memang mereka datang beneran. Pun, kita kudu percaya kalo engga ada manusia ciptaan Tuhan yang sesempurna Dia dan para Nabi. Karena saya menyadari bahwa saya tidak sempurna, maka saya pun memutuskan untuk mencari pasangan idup yang tidak sempurna juga, maksudnya biar jadi sempurna gituh...hehehe :)
saya pun sebenarnya tidak pernah membayangkan kalo pasangan saya kelak berbeda jauh dengan kriteria yang pernah saya jadi stansart paten saya. Saya akui jika lelaki saya ini, jauh dari apa yang pernah saya cita-citakan. Dan ternyata saya merasa bahagia dengannya, n happier than before..
Bahkan saya mendapat apapun, dibanding mereka yang pernah menjalin kasih dengan saya (tentunya mereka yang sedikit banyak termasuk di dalam kriteria pujaan hati saya). bagi saya, dia adalah semuanya, jika semua kriteria itu disatukan maka jadilah dia. (alay:mode on) .
Tentunya Saya jadi makin yakin, jika Tuhan akan memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.
Begitulah, cinta itu antara dua pribadi yang berbeda, dua pribadi yang sama-sama tidak sempurna, dua pribadi yang tentunya punya satu tujuan sama yaitu 'rumah pernikahan' dengan harapaan akan kesempurnaan, bukanlagi tentang kriterian ini dan itu, bukan lagi tentang bagaimana fisik saya pun juga dia, bagaimana kehidupan kita, bagaimana berbedanya kita. Tapi tentang bagaimana kita sanggup bersyukur dengan apa yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita. Jadi jangan pernah tutup mata, tutup hati, tutup pikiran ataupun tutup telinga dengan sekitar, siapa tau soulmate anda ada di sebelah anda sejak dulu.
------selamat mencari dan semoga menemukannya segera-------
ink
08-06-11